PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hari – hari pertama masuk sekolah bagi siswa baru
merupakan bagian dari efektif belajar, maka perlu diarahkan dan diisi dengan
kegiatan yang bermanfaat, namun tetap dalam suasana gembira dan menyenangkan
serta mempunyai nilai positif bagi siswa baru.
Kegiatan sehari – hari pertama masuk sekolah bagi
siswa baru diberi nama “ Masa Orientasi
Siswa “ yaitu merupakan serangkaian kegiatan pertama masuk sekolah pada setiap
awal tahun pelajaran baru yang berlangsung selama 3 hari.
Untuk penyelenggaraan di setiap sekolah dapat mengatur
dan merencanakan kegiatan dimaksud dengan disesuaikan dengan kondisi dan
situasi sekolah masing – masing yang berpedoman pada petunjuk yang ada.
B.
FUNGSI DAN
TUJUAN
Fungsi dan tujuan MOS di SMP adalah sebagai berikut :
1.
Mempersiapkan siswa sebagai warga sekolah yang baik
melalui pengenalan sekolah dan lingkungan serta peraturan yang berlaku di
sekolah.
2.
Diharapkan siswa dapat bersikap dan bertingkah laku
sesuai dengan nilai – nilai luhur.
3.
Diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan baik.
4.
Meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa dalam
mendukung terwujudnya sekolah sebagai lingkungan pendidikan.
5.
Agar para siswa baru SMP lebih mengenal kehidupan
lingkungan sekolah dan segera dapat menyatu dan berpartisipasi dengan warga
sekolah.
C. MATERI POKOK KEGIATAN MOS
1.
Wawasan Wiyata Mandala dengan penekanan 7 K.
·
Keamanan
·
Kebersihan
·
Ketertiban
·
Keindahan
·
Kekeluargaan
·
Kerindangan
·
Kesehatan
2.
Pendidikan Karakter/Nasionalisme
3.
Tata krama
siswa ( budi pekerti )
4.
Pengembangan sikap demokrasi
5.
Hak dan kewajiban siswa
6.
Program dan cara belajar yang baik.
7.
Olah raga gembira
8.
Upacara bendera PBB
D. TATA TERTIB SELAMA KEGIATAN MOS
- Selama masa orientasi, siswa berseragam SD.
- Siswa sampai di sekolah 10 menit sebelum bel masuk dibunyikan.
- Bagi siswa yang pada masa orientasi berhalangan hadir, supaya memberi tahu secara tertulis kepada panitia.
- Selama masa orientasi, siswa membawa perlengkapan sholat.
- Selama masa orientasi, siswa wajib mengisi daftar hadir.
- Bagi siswa yang pada saat pelaksanaan orientasi mengalami sakit supaya menghubungi panitia.
- Bagi siswa yang memiliki kelainan atau sakit yang harus beristirahat supaya ijin kepada guru penatar PBB untuk tidak mengikuti.
- Karena keterbatasan tempat atau ruang ibadah maka siswa pada saat pelaksanaan ibadah secara bergiliran dan untuk menjaga kebersihan.
- Setelah melaksanakan ibadah siswa masuk kembali ke kelas masing – masing untuk mengisi daftar hadir siang.
- Pada saat perjalanan baik berangkat maupun pulang sekolah bagi siswa yang mengendarai sepeda supaya menjaga ketertiban di jalan.
Wonopringgo, Juli 2012
Kepala
Sekolah,
Darsono,
S.Pd
MATERI MOS SMP 1 WONOPRINGGO
TAHUN PELAJARAN 2012
WAWASAN
WIYATA MANDALA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
I. PENDAHULUAN
Dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus
dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan
untuk maju. Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik
anak, sehingga lupa pada factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi
semakin berat. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan
yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah
wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu
diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang menguntungkan disekolah agar
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana
kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah,
guru maupun karyawan, sangat diharapkan.
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah sebagai tempat penyelenggara
proses belajar mengajar, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek,
ketrampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal
ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan bulat, yang
memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari
bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan antara yang satu dengan yang
lain. Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka
akan menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat
pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja,
papan tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum
peserta didik, instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta
digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan
berpedoman pada prinsip 7K yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan. Sekolah pada dasarnya mempunyai
fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib
dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh
dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka
sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena
sekolah sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan secara harafiah berarti
pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan
sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan
berarti pengajaran atau pendidikan sedangkan mandala berarti lingkungan atau lingkaran
atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan
pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi
sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi
serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang
sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan. Setiap
sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di sekolahnya.
Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di
lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang
menjamin berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif.
Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah
sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional.
Unsur-unsur Wawasan Wiayata Mandala
:
- Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
- Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
- Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
- Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
- Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.
IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dikarenakan sekolah sebagai Wiyata
Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang bertentangan
dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru
mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan
pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta
berbagai macam keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya
kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik
sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala
macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini diperlukan
kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala
kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah.
Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada
sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan
guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa
adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi
yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif.
Dalam hal ini yang mendapat
perhatian adalah :
- Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
- Jumlah kelompok dalam kelas
- Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta
dengan langkah sebagai berikut :
- Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
- Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
- Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
- Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal ini perlu juga dukungan
semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler disamping kegiatan
kurikuler.
Kondisi yang mendukung kegiatan
Wawasan Wiyata Mandala antara lain :
- Mentaati Tata Tertib Peserta Didik. Tata Tertib Peserta Didik disusun secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap siswa terhadap sekolah. Dalam tata tertib tersebut dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan dilakukan peserta didik pada saat jam-jam sekolah.
- Hormat dan taat pada guru. Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Kerjasama antar warga sekolah, Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA
Ketahanan sekolah adalah suatu
kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi
tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang
langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar.
Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya
kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan
tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsur kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di lingkungan
sekolah
===
OSIS SMP 1 WONOPRINGGO===
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.
1.
Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu
didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan
kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar
pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2.
Pancasila
Negara kesatuan Republik Indonesia
ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang
disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan
lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur
kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan
budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan,
dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3.
Budaya
Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada
manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya
yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam
pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa.
4.
Tujuan Pendidikan Nasional
Sebagai rumusan kualitas yang harus
dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan
pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat
berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh
karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional
dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu,
teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa
sebagai berikut ini :
1. Religius
Sikap dan
perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
2. Jujur
Perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan
tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan
melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir,
bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan
menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
=== OSIS SMP 1 WONOPRINGGO ===
TATA KRAMA SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
Pengertian
Tata Krama terdiri dari 2 kata
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata krama adalah :
Kebiasaan adat sopan santun yang
disepakati dalam lingkungan pergaulan antara anggota masyarakat disekitar
tempat tinggal kita.
Kebisaan sopan santun yang disepakati
dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan masyarakat ditempat siswa
berada.
Tata krama ada disetiap kelompok
masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi seperti pekerti
berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana komunikasi lainnya
seperti telepon dan surat kita harus mengerti tata kramanya.
Sopan
santun adalah :
Sikap perilaku seseorang yang merupakan
kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan.
Bagi siswa sopan santun merupakan
perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan
dari pelbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan
guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya
para bijak.
Dari pendidikan dan laihan tersebut,
diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan
serasi dengan kodrat, tempat waktu dan lingkungan dimana siswa berada
sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan
situasi secara pribadi ( individu ) maupun secara kelompok.
a.Secara
Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam
hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat mewujudkan tata krama
dan sopan santun dalam kehidupan sehari – hari sesuai nilai sopan santun
sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur.
Sikap
dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
- Sikap berbicara
- Sikap duduk
- Sikap berdiri
- Sikap berjalan
- Sikap berpakaian
- Sikap makan dan minum
- Sikap pergaulan
- Sikap penghormatan
- Sikap menggunakan fasilitas umum
b.Secara
Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya
sebagai mahluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun, berkepribadian
dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok
sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun dilingkungan sosialnya
sebagai berikut:
Disekolah
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :
- Sikap memasuki ruangan ( kelas, guru, kepala sekolah )
- Sikap duduk dikelas
- Sikap terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
- Sikap terhadap sesama teman
- Sikap berpakaian seragam sekolah
- Sikap pada waktu mengikuti upacara disekolah
- Sikap dilapangan olah raga
DiKeluarga
Pencerminan sikap dan perilaku dikeluarga antara lain :
- Sikap memasuki rumah
- Sikap terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
- Sikap terhadap saudara-saudara
- Sikap makan dan minum
- Sikap menerima telepon
- Sikap berpakaian
- Sikap melakukan ibadah dsb.
DiMasyarakat
Pencerminan sikap dan perilaku dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, antara lain :
Pencerminan sikap dan perilaku dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, antara lain :
- Sikap terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat
- Sikap terhadap sesama teman
- Sikap menelepon
- Sikap perkenalan
- Sikap berteman
- Sikap mengikuti ceramah
- Sikap mengikuti upacara
- Sikap pada jamuan makan / pesta
- Sikap pada waktu bepergian
- Sikap mengunjungi orang sakit
- Sikap ditempat kost
===OSIS SMP 1 WONOPRINGGO===
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
Hak artinya
kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh individu sedang kewajiban adalah harus
melakukan, tidak boleh tidak, harus dilakukan. Dalam lingkungan sekolah agar
tercipta kondisi yang harmonis harus ada keseimbangan antara hak dan kewajiban
antara warga yang ada, sehingga untuk keseimbangan itu dibuatlah ”Tata Tertib
Sekolah”
Tata artinya aturan,
kaidah, tertib artinya teratur menurut aturan, rapi. Tata tertib sekolah
ini dibuat dan disepakati oleh semua warga sekolah. Maka dalam pelaksanaannya
pun seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh semua warga sekolah secara
sungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tata tertib adalah
peraturan yang dibuat dan disusun oleh warga sekolah selagi rambu-rambu
kegiatan yang mengatur dan mendukung bagi terlaksananya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Selain sebagai rambu-rambu kegiatan, tata tertib juga
berhubungan dengan penilaian budi pekerti, yang mencakup satuan kelakuan,
kerajinan dan kerapian.
Tata tertib yang berhubungan dengan kelakuan antara lain
:
·
Hormat terhadap
Bapak Ibu guru dan karyawan sekolah
·
Tidak terlibat
perkelahian
·
Menghormati
pendapat teman
·
Tidak merusak
sarana dan prasarana sekolah
·
Tidak membawa,
menggunakan, dan mengedarkan narkoba
·
Tidak membawa HP
Tata tertib yang berhubungan dengan kerajinan antara lain
:
·
Hadir di sekolah
tepat waktu
·
Mengikuti kegiatan
belajar dengan baik
·
Mengerjakan tugas
yang dikerjakan guru
·
Mengikuti upacara
bendera setiap hari Senin pagi serta hari-hari besar nasional
·
Mengikuti kegiatan
ekstra kurikuler sesuai dengan pilihan, dan lain-lain
Tata tertib yang berhubungan dengan kerapian antara lain
:
·
Memakai seragam
sesuai dengan ketentuan
·
Berpakaian yang
bersih, rapi serta sopan ( untuk putri berjilbab, bagi yang beragama Islam )
·
Rambut dipotong
rapi, tidak menutup alis mata, telinga dan bagian belakang tidak sampai
menyentuh kerah baju dan tidak dikuncir bagi pria
·
Baju dimasukkan
kedalam, berikat pinggang, berkaos kaki dengan benar, ujungnya tidak dilipat
Adapun hak dan kewajiban siswa
SMP adalah sebagai berikut :
A.
Hak-hak siswa
1.
Siswa berhak mengikuti tiap-tiap mata pelajaran selama
tidak melanggar tata tertib sekolah.
2.
Siswa dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mematuhi
aturan yang berlaku di perpustakaan.
3.
Semua siswa berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan
siswa lainnya selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
4.
Semua siswa mendapatkan pelayanan BK yang sama.
5.
Semua siswa dapat memilih mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya.
6.
Pada setiap semester semua siswa berhak mengikuti
evaluasi dengan syarat yang telah ditentukan.
7.
Pada setiap akhir semester tahun pelajaran untuk siswa
kelas VII dan VIII berhak mengikuti ulangan semester untuk kenaikan kelas dan
untuk siswa kelas IX berhak mengikuti UAN, Ujian Sekolah dengan standart
kelulusan yang telah ditentukan.
8. Semua siswa adalah
anggota Osis dan berhak menjadi pengurus dengan syarat yang telah ditentukan.
9.
Semua siswa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari
sekolah.
10. Program perbaikan hanya
diberikan kepada siswa sampai yang bersangkutan dapat mengejar ketinggalannya.
B.
Kewajiban-kewajiban siswa
1.
Taat kepada kepala sekolah, guru, karyawan dan karyawati.
2.
Ikut bertanggungjawab atas kebersihan, keamanan, dan
ketertiban kelas dan sekolah.
3.
Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman,
dan peralatan sekolah.
4.
Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan siswa pada
umumnya baik di dalam maupun di luar sekolah.
5.
Membantu kelancaran belajar baik di kelasnya maupun di
sekolah pada umumnya.
6.
Menghormati guru dan saling menghargai antara sesama
siswa.
7.
Melengkapi diri akan keperluan sekolah.
8.
Siswa yang membawa sepeda/kendaraan supaya menempatkan
ditempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci.
9.
Ikut membantu supaya tata tertib sekolah dapat berjalan
dan ditaati.
=== OSIS SMP 1 WONOPRINGGO ===
PROGRAM
DAN CARA BELAJAR YANG BAIK ( OLEH : WALI KELAS )
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
TAHUN 2012
I. ARTI PENTINGNYA BELAJAR
Belajar adalah
usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Balajar juga dapat
diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah laku
dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut
belajar.
II. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Tugas utama seorang siswa adalah belajar.
Oleh karena itu kita harus belajar dengan sebaik-baiknya. Sebagai seorang siswa
harusmengetahui prinsip-prinsip belajar, antara lain :
1.
Untuk
belajar kita membutuhkan dorongan atau motivasi.
Dorongan itu ada
yang dating dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dorongan dari dalam
antara lain keinginan untuk lebih maju, cita-cita yang akan diraihnya.
Sedangkan dorongan dari luar misalnya adanya system rengking di kelas, karena
pujian, takut mendapat malu dan sebagainya.
2.
Untuk
dapat belajar baik kita harus memusatkan perhatian pada hal yang sedang kita
pelajari. Hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian belajar kita hindari.
Misalnya, pikiran yang tertuju pada
hal-hal yang mungkin sedang mempengaruhi perasaan seperti kesedihan, patah
hati, kemarahan, iri hati, kebencian, dll.
3.
Kita
harus berusaha untuk mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menyimak.
4.
Untuk
dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara :
·
Menanyakan
pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari
·
Membuat
ringkasan atau skema untuk memudahkan memahami
·
Mencoba
menghubungkan dengan masalah yang lebih besar dan menyeluruh
·
Mencoba
menelaah dari berbagai macam segi agar menjadi lebih jelas.
5.
Kita
harus meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita
nanti, walaupun kita sudah tidak sekolah lagi.
6.
Agar
yang kita pelajari lebih meresap adalah dengan beristirahat untuk mengedapankan
semua hal yang sudah diperoleh dari belajar.
7.
Hasil
belajar yang sudah kita peroleh dapat digunakan untuk mempelajari yang lain.
Missal pola Bahasa Indonesia untuk mempelajari bahas asing.
8.
Menghindari
hal-hal yang dapat menghambat belajar, seperti perasaan takut, malu, marah,
kesal, dsb.
III. CARA BELAJAR
1.
Belajar di
sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan
proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan siswa perlu memahami hal-hal sebagai berikut :
·
Siswa
harus memahami tujuan pendidikan
·
Siswa
harus memiliki sifat terbuka, artinya dapat menerima guru sebagaimana adanya.
·
Siswa
harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harimya.
·
Siswa
harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal
yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran.
·
Siswa
hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran
·
Siswa
harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, memiliki sifat ingin
tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
·
Siswa
hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai
hal-hal yang kurang dipahami.
·
Sisa
harus berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi
sendiri tanpa menggantungkan dengan orang lain.
·
Siswa
harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya siswa tidak hanya mendengarkan
tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang
perlu.
·
Setibanya
dirumah, siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang dipelajari di
sekolah.
2.
Belajar dirumah
Siswa dalam menuntut ilmu harus
melakukan konsentrasi dalam belajar. Untuk dapat
belajar
dirumah
secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat serta nyaman. Meja
dan tempat duduk yang kurang enak dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar.
Siswa perlu dan harus belajar di rumah
setiap hari dalam waktu tertentu bukan terus menerus tanpa henti.
3. Belajar berkelompok
Belajar dalam berkelompok banyak sekali
manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu hal dapat memperoleh penjelasan
teman yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang sudah paham akan lebih mahir
karena ia mengutarakan hal yang sudah diketahui.
Dalam kelompok belajar hendaknya ada
ketua kelompok dan dalam pembentukan kelompok belajra perlu memperhatikan jarak
rumah dan jumlah anggota kelompoknya.
IV.
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
1. Pentingnya perpustakaan
Di setiap sekolah terdapat perpustakaan,
karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan bagi
siswa. Di dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang diperlukan siswa di
sekolah.
Memang perpustakaan berarti kumpulan
buku-buku. Oleh karena itu didalam perpustakaan disediakan buku baik berupa
buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahun dan teknologi.
Buku-buku tersebut akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para siswa
dan komponen sekolah yang memanfaatkannya.
2.
Cara
Memanfaatkan Perpustakaan
Adanya perpustakaan harus dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat memanfaatkan perpustakaan perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·
Mengetahui
jadwal kerja perpustakaan
·
Mengetahui
peraturan yang berlaku di perpustakaan
·
Mengetahui
tata cara menjadi anggota perpustakaan. Hal ini penting karena dengan menjadi
anggota perpustakaan maka dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada
diperpustakaan.
·
Mengetahui
system pengelompokan buku yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya
buku yang memiliki subyek sama diletakan ditempat yang sama.
·
Mengetahui
penggunaan kartu catalog yang biasanya disusun menggunakan alphabet nama
pengarang.
·
Pemahaman
secara khusus tentang cara meminjam dan mengembalikan buku yang dapat dibawa
pulang.
·
Mulailah
membaca buku di perpustakaan dengan memulai judul buku, nama pengarang,
penerbit, dan tahun terbit.
·
Bacalah
buku tersebut dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir secara tepat.
·
Ulangi
membaca buku dari bab ke bab secara teliti sambil mengingat-ingat.
·
Ulangi
mebaca buku tersebut secara pelan-pelan dari bab ke bab sambil memeberi tanda
pada kalimat yang dianggap penting.
·
Salinlah
kalimat yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan
·
Pahami
dan atau hapalkan hasil catatan tersebut hingga mengerti.
·
Buatlah
pertanyaan dan jawaban sebagai test diri (selftest) untuk mengetahui letak
kekurangan kita.
V. PEMANFAATAN WAKTU
1. Pentingnya Waktu
Sebagai manusia
kita hidup dalam lingkup ruang dan waktu. Kita hidup dalam suatu ruang tertentu
dan dalam waktu tertentu yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ruang
dan waktu dapat dibedakan tetapi sulit untuk dapat dipisahkan. Kita perlu
memperhatikan penggunaan waktu yang kita miliki, sebab waktu yang telah lewat
tidak akan terulang lagi. Tuhan telah menyediakan waktu kepada kita untuk
hidup, dan kita perlu memanfaatkan waktu hidup kita dengan sebaik-baiknya.
Siswa perlu memiliki motto bahwa “Time is time, waktu adalah waktu.” Waktu
makan untuk makan, waktu istirahat gunakan untuk istirahat, waktu belajar
gunakan untuk belajar. Gunakan waktu luang sebaik-baiknya. Tanpa memperhatikan
penggunaan waktu maka hidup kita akan kacau dan tanpa teratur.
2.
Mengatur
Waktu
Tidak dapat
dipungkiri bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang
hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Mereka mungkin pedagang,
politikus, ilmuwan, guru dan karyawan yang disiplin dengan waktu. Disiplin
seperti ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi melalui latihan yang
ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu waktu yang tersedia oleh siswa
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap siswa harus memiliki jadwal
kegiatan sehari demi sehari dan mentaatinya dengan baiknya. Dengan membuat
jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah
mewujudkan harapan dan cita-citanya.
===OSIS SMP 1 WONOPRINGGO===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar